Rabu, 26 September 2012

Baru 25 Persen Kebutuhan Perumahan Terpenuhi


Pembiayaan kini hanya terbatas sekali dalam bentuk kredit dan bantuan subsidi bagi golongan menengah ke bawah, padahal perumahan dan kawasan permukiman telah menjadi sektor penting dalam perekonomian nasional.
JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR Komisi V DPR RI Yoseph Umarhadi mengatakan, sampai saat ini hanya 25 % dari kebutuhan perumahan di Indonesia yang dapat dipenuhi oleh berbagai pengembang di Tanah Air.
"Hanya 25 persen kemampuan yang dapat memenuhi kebutuhan perumahan dari tahun ke tahun," kata Yoseph Umarhadi dalam Sarasehan Nasional Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang digelar di Jakarta, Selasa (25/9/2012).
Yoseph memaparkan, kebutuhan perumahan bagi rakyat di Indonesia secara keseluruhan adalah sekitar 800 ribu unit rumah per tahun. Namun, tetapi setiap tahun hanya dapat dihasilkan sekitar 200 ribu unit rumah per tahun sehingga permasalahan seperti backlog (angka kekurangan perumahan) tidak dapat diatasi.
Ia juga menuturkan, pemenuhan kebutuhan rumah dari sudut demand dan supply (pasokan) hanya terbatas pembiayaannya untuk bentuk-bentuk pasar formal bagi golongan menengah ke atas yang jumlahnya hanya mencapai maksimal 20 %. Di sisi lain, pembiayaan kini hanya terbatas sekali dalam bentuk kredit dan bantuan subsidi bagi golongan menengah ke bawah, padahal perumahan dan kawasan permukiman telah menjadi sektor penting dalam perekonomian nasional.
Dia mengemukakan, pentingnya pemenuhan kebutuhan perumahan dan kawasan permukiman karena sektor tersebut dapat menciptakan efek multiplier (berganda), baik terhadap penciptaan lapangan kerja maupun pendapatan nasional. Dari sisi perundang-undangan, menurut dia, DPR telah membuat banyak koridor peraturan yang sifatnya menyeluruh antara lain Undang-Undang No 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dan UU No 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.
"UU yang ada sudah sangat komprehensif sehingga yang penting adalah cara mengimpelementasikannya," kata Yoseph.
Sebelumnya, Kementerian Perumahan Rakyat telah mendorong berbagai pemerintah daerah untuk terus melaksanakan peningkatan kapasitas dan kesiapan untuk melaksanakan program perumahan dan kawasan permukiman di daerah.
"Masalah perumahan merupakan salah satu urusan wajib yang menjadi tugas pemerintah daerah (pemda) yang harus diperhatikan," kata Sekretaris Kemenpera Iskandar Saleh.
Untuk itu, menurut dia, Pemda perlu mempersiapkan kapasitas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta para pelaksana teknis seperti dinas perumahan untuk mengatasi masalah perumahan di daerah masing-masing. Iskandar menjelaskan, saat ini pemerintah terus meningkatkan target serta anggaran program perumahan dan kawasan permukiman. Presiden bahkan memberikan tugas khusus serta direktif kepada Kemenpera agar pembangunan perumahan untuk masyarakat perlu ditingkatkan.
@properti_bagus: Baru 25 Persen Kebutuhan Perumahan Terpenuhi: Sampai saat ini hanya 25 % dari kebutuhan per...http://t.co/xVscuax2 #tw #properti #bagus

Jabodetabek Masih Favorit, Bogor Masih Dilirik


JAKARTA, KOMPAS.com — Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung meningkat di tahun 2012 diperkirakan mencapai 6,1 persen hingga 6,5 persen pada kuartal III/2012. Peningkatan tersebut diharapkan terus mendukung pesatnya pasar properti di Indonesia.
Tingkat penjualan pre-sales tercatat pada angka 61,7 persen atau naik 2,7 persen dari kuartal lalu dan 2,5 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Adapun aktivitas pre-sales dari proyek mendatang didominasi oleh proyek-proyek kelas menengah, atau sekitar 65,52 persen dari total transaksi.
Pasar properti di Jabodetabek sendiri masih terus memperlihatkan tren pertumbuhan yang baik hingga akhir 2012 ini. Demikian diungkapkan pengamat Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda.
"Beberapa kawasan potensial seperti Bogor, Bekasi, hingga Depok menjadi pilihan sejumlah pengembang," kata Ali di Jakarta, baru-baru ini.
Apalagi, lanjut dia, ditopang akses tol, kawasan tersebut akan menjadi lebih hidup dari segi ekonomi dan bisnis serta memiliki potensi untuk tempat tinggal serta investasi. Ali menuturkan, sektor properti yang masih menjadi hal baru dengan tingginya pertumbuhan itulah yang memberikan ruang bagi pengembang dan konsumen melakukan langkah-langkah spekulatif.
Salah satu kawasan di kota satelit Jakarta yang terus berkembang pesat adalah Kota Bogor. Seperti wilayah lain di kawasan Jabodetabek, Bogor juga menghadapi problem kemacetan lalu lintas. Volume kendaraan yang keluar masuk kota itu semakin tinggi, sementara kapasitas jalan tidak bertambah (620 kilometer).
Salah satu akses yang banyak dipakai untuk memasuki Kota Bogor adalah Jalan Tol Jagorawi melalui pintu Tol Bogor keluar di Jalan Pajajaran dan Terminal Baranangsiang. Kawasan Bogor Utara kini juga kian ramai dengan area bisnis dan komersial selain hunian. Apalagi Pemerintah Kota Bogor akan melengkapi tol BORR dengan jalan lingkar dalam kota (inner ring road), serta jalan arteri seperti Jalan TB Simatupang yang mengapit Jalan Tol Pondok Pinang-Kampung Rambutan di Jakarta. Terminal Baranangsiang juga direncanakan dipindahkan ke Ciluar, sekitar 2 kilometer dari Kedung Halang.
@rumah_properti: #rumah_properti Jabodetabek Masih Favorit, Bogor Masih Dilirik http://t.co/yeh0Gq0S


Cihuy! BTN Tawarkan Bunga KPR 7,49%


Cihuy! BTN Tawarkan Bunga KPR 7,49%

Zulfi Suhendra - detikfinance



Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) tawarkan bunga rendah 7,49% untuk kredit rumah non-Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Direktur Mortgage and Consumer Banking BTN, Irman Alvian Zahiruddin mengatakan bunga ini diberikan scara tetap selama 2 tahun.

"Kita beri promo 7,49% fixed 2 tahun. Jadi artinya selama 2 tahun itu bunga tetap, nggak berubah-ubah," ungkap Irman kepada wartawan di acara BTN Pesta Kredit Perumahan Rakyat Keluarga Indonesia di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu (22/9/2012).

Irman menambahkan, promo ini berlaku khusus untuk konsumen yang ingin membeli rumah non FLPP. "Untuk rumah non-FLPP, di atas kredit Rp 250 juta," tambahnya.

Selain itu, promo lain yang diberikan oleh BTN ialah keringanan biaya admnistrasi. Irman mengatakan, BTN akan membebaskan biaya administrasi pada setiap pembelian rumah non-FLPP.

"Ada juga asuransi kebakaran diskon 50%, asuransi jiwa diskon 35%," tambahnya.

Irman mengungkapkan, dengan tingkat bunga promo ini, perusahaan bisa menyalurkan kredit mencapai Rp 2 triliun setiap bulannya. Dia menambahkan promo ini akan berakhir pada bulan desember nanti.

"Itu sejak bulan Februari, Rp 2 triliun setiap bulan, promonya sampai akhir desember, makanaya cepet-cepet lah beli rumah," tambahnya.

(zul/ang) 

Cihuy! BTN Tawarkan Bunga KPR 7,49% via 


Senin, 10 September 2012

Tabloid RUMAH » 7 Keuntungan Investasi Properti

7 Keuntungan Investasi Properti


Investasi di sektor di properti masih jadi pilihan utama kebanyakan orang. Setidaknya ada 7 keuntungan yang menjadi daya tarik berinvestasi di bidang properti.
  1. Calon investor tidak harus memiliki uang tunai sebanyak harga beli properti yang akan dibeli. Investor bisa mendapatkan properti dengan menggunakan sebagian uang sendiri dan sisanya memakai uang orang lain, dalam hal ini uang bank.
  2. Investor bisa membeli properti dengan nilai yang jauh lebih tinggi daripada yang dibayarnya.
  3. Investor bisa meningkatkan nilai propertinya secara besar-besaran tanpa mengeluarkan banyak uang. Bandingkan dengan investasi di emas atau saham. Ketika membeli emas, investor tidak bisa menaikkan harga emas Anda. Kalau mau menjual maka harganya sesuai dengan harga pasar yang fluktuatif naik turun. Meski emas Anda diberi hiasan atau bentuk yang indah, cukup sulit untuk mendapatkan pembeli yang senang dengan emas Anda. Demikian juga investasi di saham. Anda tidak bisa mengontrol harga saham yang Anda beli.
  4. Investor bisa mendapatkan kredit lagi dari properti yang sudah dimiliki, kemudian membelikan properti yang lain.
  5. Investor tidak perlu memantau properti yang sudah dimiliki setiap saat. Begitu Anda beli sebuah rumah misalnya, Anda tidak perlu lagi setiap hari mendatangi rumah itu. Tidak perlu kuatir rumah Anda hilang. Kondisinya akan berbeda jika memiliki emas senilai Rp200 juta. Anda akan memikirkan tempat yang aman.
  6. Investor tidak perlu harus memantau harga properti setiap hari atau setiap bulan. Setelah properti dibeli, maka Anda bisa menyewakannya. Setelah itu, Anda sudah tidak perlu memikirkan apakah harganya akan naik atau turun. Dengan demikian, beban pikiran Anda relatif ringan dibanding dengan investasi atau bisnis yang lain.
  7. Harga properti cenderung naik. Kenaikannya yang pasti adalah secara perlahan-lahan dan konsisten, tapi tidak menutup kemungkinan kenaikannya akan melejit karena adanya perubahan positif disekitar properti Anda. Anda tertarik?
(Hotmian Siahaan)